02 March 2018
Manusia Tiga-per-empat Binatang
Coba lihat gambar ini. Ini adalah sebuah gambar yang sangat layak untuk dihiasi dengan komentar berbunga. Bunga-bunga yang indah, yang segar dan harum. Yang tumbuh di atas seonggok tai maha bau yang masih hangat lagi berlalat.
Sebagian manusia dari kumpulannya di tempat ini pada dasarnya belumlah benar-benar manusia. Mereka enggan untuk berusaha tidak meninggalkan jejak, mereka malas atau tidak mampu untuk berfikir satu langkah saja lebih jauh, mereka tidak perduli pada orang lain, mereka tidak berniat untuk membersihkan kotorannya sendiri pada barang yang bukan miliknya.
Malah mungkin secara tidak sadar mereka lakukan itu dengan sengaja, mereka merasa perlu untuk meninggalkan sampah-sampahnya di sembarang tempat, mereka merasa butuh untuk mengencingi orang lain, mereka merasa wajib untuk melakukannya, mereka merasa tercerahkan dan bahagia lahir-batin ketika memuncratkan isi kandung kemihnya ke sembarang tempat, mereka sekadar sedang menegaskan eksistensi dirinya.
Eksistensi diri manusia dengan mentalitas tiga-per-empat binatang, yang gemar untuk meninggalkan jejaknya di berbagai tempat, yang gemar untuk memancarkan dan memeperkan air kencingnya; berceceran, bertebaran, berbercak menguning dan mengering pertanda kehadiran dan teritorialitas.
Persis seperti anjing.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Nonsensical Matters
-
Coba lihat gambar ini. Ini adalah sebuah gambar yang sangat layak untuk dihiasi dengan komentar berbunga. Bunga-bunga yang indah, yang se...
-
We can't expect high density development in our suburbs because sprawling is an inherent trait of Indonesian new town development. Indon...
-
In The Batavia Series we will use historical maps to explore the spatial developments of Indonesian capital, Jakarta, from its founding ...
-
Have you ever being in a car that passes through a narrow strip of street where people seems to have low sensitivity of the presence of vehi...
-
A mother and a daughter worked tirelessly, day and night, against all weather, against their pain. They stacked stone block one after anothe...
-
The lines on his serene face silently tell, there were many things that the old man had endured in life. His soft smile tells that he foug...
-
I overheard the sky said to the sun, "look at the trees. They seem chaotic but they are very logical. Now look at them, the human anima...
-
Hidden beneath the rocks and behind the thickness of the leaves and roots, the Water Spring asked, "Who am I?" The Earth replied, ...
-
Every single evening of every single day, the old man would sit on the same chair by the window for hours. Every single evening of every sin...
-
This article will be a simple causality exploration of why (some) public spaces in Jakarta are (still) ugly, in this case the river. Common ...
Spaceturds Incubators: Manusia (yang berfikir ia) Tiga-per-empat Dewa - 4 Dec 2018
ReplyDeleteCoba lihat gambar ini. Ini adalah sebuah gambar yang sangat layak untuk dihiasi dengan komentar berbunga. Bunga-bunga yang indah, yang segar dan harum. Yang tumbuh di atas seonggok tai maha bau yang masih hangat lagi berlalat.
(Jadi komentarnya berbunga, segar, wangi atau bau? pick a lane genius, do you wanna bash by being explicit or nah? Like, I get that you wanna say people should hate on it, but, the fact that you turned around and act all like "wangi tapi bau" makes you seem like the kind of guy that would take pictures of dirty toilets and went to the internet to talk about it, instead of just ignoring it and being cool or maybe just wash it like a nice person, but well, with this type of writing and pretentiousness what do I expect? Only an asshole would feel he is superior enough to take pics like this and be mad online.)
Sebagian manusia dari kumpulannya di tempat ini pada dasarnya belumlah benar-benar manusia. Mereka enggan untuk berusaha tidak meninggalkan jejak, mereka malas atau tidak mampu untuk berfikir satu langkah saja lebih jauh, mereka tidak perduli pada orang lain, mereka tidak berniat untuk membersihkan kotorannya sendiri pada barang yang bukan miliknya.
(This is okay, I get it, it's disgusting for your royal highness to see piss in a toilet, you know, like, no, okay, I want fresh clean toilet in a public restroom. always. without exception. and I want a million bucks, amigo, but we can't all get what we want, right?)
Malah mungkin secara tidak sadar mereka lakukan itu dengan sengaja, mereka merasa perlu untuk meninggalkan sampah-sampahnya di sembarang tempat, mereka merasa butuh untuk mengencingi orang lain, mereka merasa wajib untuk melakukannya, mereka merasa tercerahkan dan bahagia lahir-batin ketika memuncratkan isi kandung kemihnya ke sembarang tempat, mereka sekadar sedang menegaskan eksistensi dirinya.
(Can't you guys see that I seem smart when I bash poor uneducated people who probably has no life and is a failure for their families and probably just gonna die meaninglessly and kinda sadly? No, yeah no. See girls? Isn't my pee synonym word plays cool? hehe hehe hehe hehe. Dude, stop talking about piss, and act like an adult *says the guy who posted hateful comments online. Well, at least I'm self aware, and like, i don't try to just SAY THE SAME SENTENCE AGAIN AND AGAIN IN A SLIGHTLY DIFFERENT WAY SO THAT I CAN FLEX ON WOMEN)
Eksistensi diri manusia dengan mentalitas tiga-per-empat binatang, yang gemar untuk meninggalkan jejaknya di berbagai tempat, yang gemar untuk memancarkan dan memeperkan air kencingnya; berceceran, bertebaran, berbercak menguning dan mengering pertanda kehadiran dan teritorialitas.
(See? the synonym word play again, give it a rest dude, we know pee scatters, splash everywhere, spreads, sprinkle, spray, shower, dissipate, disseminate, intersperse, lalala ladida, we know, we get it, stop.)
Persis seperti anjing.
(HOW DARE YOU DOGS ARE ANGELS ARARGAKGJAGJKFGAUSHFKLAHFKJAHFJLH)
(Thanks, good read, would I read it again? I'm 3/4% sure I will =P)
Ha Ha Ha Ha. It's so entertaining to see the comment on this post. And I kinda adore the post. Are you redseagull?
ReplyDeleteI used to be. Who's this?
DeleteI used to be your loyal reader a long time ago. I've actually found your website (this site) quite a time but I decided to read and comment on it now. No need to worry, I'm just a reader.
DeleteYour old writings were really fucked ups, man. In an impressive way.
I'm surprised that someone remembers. Thank you for shouting out.
DeleteI still saved those 'bundel'(s) that ur old site provided (although I never read it anymore). It was really amazing that someone your age (at that time) could produce so many critical (nonsensical as u would'd said) writings (or babbles?). I adored u at that time. I guess u inspired my writings subconsciously, and I thank you for that.
DeleteAre you still writing?
DeleteWho is this? Is this u?
DeleteYes, occasionally.
Yes. Still me here. Not many other people around here.
DeleteWhere/what are you writing? Can I see?